Jumat, 07 Mei 2010

SEBUAH RENUNGAN

Marilah kita menyimak perbincangan Ar-Rafi’i dengan kubur. Ia berkata : “Aku bertanya kepada kubur, “dimanakah kesenangan dan harta? Dimanakah keindahan dan kebanggaan? Dimanakah kedudukan dan kehinaan?”

Kubur itu menjawab : “semuanya tiada… itu semua hanyalah bayangan semata yang tak kan pernah datang kemari, karena semua itu tidak dibuat dari sini.”

Dilubang ini semua beerkumpul : senyum dan tawa, perbantahan dan jeritan, penetangan dan kesombongan, angan-angan dan keserakahan, ikhlas dan riya’. Disinilah bertemu kekaguman terhadap kedudukan dan keindahan, kebanggaan terhadap keluarga dan wibawa.

Disinilah berakhirnya kesombongan dalam kekuatan badan dan akal. Sebagaimana akan berakhirnya kezaliman orang-orang yang zalim dan kehinaan orang yang dihinakan. Wajah pemfitnah, tangan yang zalim, lisan pendusta, mata pengkhianat dan hati yang keras, akan berubah menjadi seonggok tengkorak…

Semuanaya akan menjadi musnah termakan cacing tanah yang datang dari segala penjuru. Tak ada yang tersisa selain amal yang telah dipersiapkan. Mungkar dan nakir akan menginterogasi. Setelah itu, tak ada yang menemaninya selain amal… amal…. Dan amal…..

Kemanakah perginya sapa, yang sebelumnya sering dijumpai : “siapa namamu, apa pekerjaanmu, apa tugasmu, apa keahlianmu? Bagaimana kesehatanmu? Bagaimana pendapatmu? Apa yang kau minta dan inginkan serta yang kau angankan?

Dalam kubur semuanya akan sirna, sebagaimana sirnanya bahasa manusia dalam lisan yang membisu. Hanya ada satu pertanyaan : apa yang kau kerjakan???

Hanya amal yang akan mengubah kuburnya menjadi bagian dari taman surga atau sebaliknya, menjadi jurang neraka.

Renungan ini tiada memberi manfaat sedikitpun, kecuali bagi seorang mulim yang meyakini azab dan nikmat kubur. Di zaman yang serba jahiliyah dan penuh pengaburan aqidah kaum muslimin ini, selayaknya kita memperkokoh akar akidah kita.

kalender hijriah

Islamic Clock